Kamis, 26 September 2013

Aku Mencintai Ibu

ibu adalah sahabat sejati hanya seorang ibu lah yang akan tetap bersamakita dalam semua kesusahan kesedihan dan saat tergelap dihidup kita,seorang ibu akan terus mendampingin kita by“Amelia R andriani

Perkenalkan aku adalah seorang putri dari keluarga budiman yang terkenal sangat kaya ,ayah ku adalah seorang kepala direktur disalah satu perusahaan yang terkenal di ASIA, aku sangat dimanja oleh ayah ku mungkin karena aku anak pertama kali ya ? semua fasilitas mewah ku miliki bahkan disekolah aku dikenal sebagai cewek yang duper duper tajir selain tajir aku juga memiliki otak yang sangat encer , maka dari itu aku mendapatkan beasiswa di GLOBAL ISLAMIC SCHOOL.
Semua berubah ketika pada saat aku berumur 13 tahun , kecelakaan itu pun merenggut nyawa ayah ku sejak saat itu kondisi ekonomi ku dan ibu ku berubah drastis menjadi pas pas an ..
Aku berasa hidup ku sungguh tidak ada arti nya tanpa seorang ayah , sejak saat itu aku merasa ibu ku adalah penyebab kematian ayah ku tercinta , dan aku mulai membencinya .

Sekarang aku tinggal disebuah rumah susun yang sangat kumuh dan sempit .sungguh aku tidak terbiasa sama kondisi yang seperti ini,
“ nak mau kah kamu membantu ibu berjualan di tepi jalan itu “ Tanya ibu ku

Sebenernya kasian juga sih liat ibu yang berjualan sendirian ditepi jalan tsb tapi mau diapain lagi coba ,aku itu sangat malu dengan keadaan ekonomi ku saat ini mau ditaro dimana muka ini saat orang orang tau kalau aku adalah seorang anak dari ibu penjual pecel ditepi jalan itu.
“ ha? Gak ah ,farrah gamau mah ,farah mau fokus sekolah !! “ tegasku dengan nada marah.
“ baiklah nak kalau kamu tidak mau ,”
*** *** ***

Biasa nya tuh kalau malam malam seperti ini aku bisa tidur nyenyak dengan menyalakan AC ,
dengan hitungan detik pasti aku sudah samoai dialam mimpi , tapi kali ini berbeda SUARA NYAMUK NYAMUK dan udara pengap cukup membuatku tidak bisa tidur uhhh aku sangat benci dengan hidup ku yang sekarang ,aku sangat benci ibu garagara ibu ke salon dan ayah menjemput ibu , ayah jadi meninggal karena kecelakaan mengapa ibu saja yang meninggal.
Sinar mentari menerpa tubuh ini uhhh rasanya aku kurang tidur hari ini . ku tengok kanan kiri ternyata ibu ku sudah tidak ada . mungkin sudah berjualan pecel ? mungkin saja ..

Kuberjalan kaki untuk menuju sekolah tiba tiba saja ku lihat di tepi jalan dekat sekolah ku ada ibu sedang berjualan,dan ibu melihat kearah ku dengan melambaikan tangan dan memanggil nama ku .
Dengan pura pura tidak melihat ku cuek saja tidak merespon sapa’an dari ibu kandung ku sendiri , sebenernya aku sungguh kasihan melihatnya yang masih berumur 32 tahun tubuhnya masih seperti umur 20’an , kulitnya yang dulu putih mulus sekarang agak menggelap karena terkena sinar mata hari saat dia berjual pecel.mata nya yang indah sekarang terlihat ada lingkar hitam dibawah mata nya karena kurang tidur saking sibuk nya dia berjualan mati matian ..
tapi rasa iba ku terhadap ibu terhalang oleh rasa malu ku saat semua orang disekolah ku tau kalau aku mempunya ibu seorang tukang pecel keliling ,. Apalagi kalau musuh ku tau pasti dia akan tertawa menang saat tau itu.

Baru saja aku menghempas kan tubuh ku ke tempat duduk ku ,tiba tiba saja Amelia musuh ku datang dengan memakan pecel buatan ibu ku
“ hmm lezat ya pecel ini baru gua rasain pecel seenak ini loh “
“ emang lo beli dimana mel pecel nya ?” Tanya dinda sahabat baik amel ..
“ itu tuh di ibu ibu ditepi jalan itu , murah tau Cuma 5ribu rupiah “
“ pasti beruntung banget ya mel anak nya si ibu itu bisa makan sepuas nya pecel yang enak itu “
Aduh hati ku dag dig dug derr saat amel dan dinda bicara seperti itu apa jadi nya kalau mereka tau kalau aku adalah anak dari ibu ibu penjual pecel itu , aduh gak bisa kebayangkan malu nya gimana
*** *** ***

Ku lirik jam dinding rumah sudah jam 9 malam ibu belum kunjung dating? Ada apa ya dengan ibu perasaan ku sangat tifak enak.
Tak lama berselamg ibu dating dengan luka dimana mana
“asallamualaikum nak kok jam segini belum tidur ?” Tanya nya dengan senyuman khas nya
“walaikum salam lagi gak mood tidur aja tuh ibu kenapa kok luka ?” Tanya ku sok tidak peduli padhal aku sangat khawatir lihat kondisi ibu sperti itu
“ibu batu saja jadi korban tabrak lari nak. Kayanyanya ibu besok tidak bisa berjualan deh , padahal kan besok hari libur pasti banyak yang mau membeli pecel ibu , farrah mau bantu ibu untuk berjuaalan tidak ?” pinta nya dengan raut wajah yang sangat mengetuk hati ini

Tapi aku gak mungkin dong jualan , apalagi jualan pecel keliling pula mau ditaro mana aduh muka ku , apalagi kalau weekend amel and the genk suka membeli pecel buatan ibu ku
“ aduh maaf bu , farrah kan tugasnya hanya belajar ! jadi farrah gakmau kalau disuruh berjualan keliling . ibu kok manja banget sih bu Cuma luka dikit aja gak jualan ,kita ,mau makan apa bu kalau ibu tidak berjualan ?” tegas ku
“ baiklah nak , ibu saja yang berjualan . sebaiknya kamu tidur nak sudah malam tar kamu sakit “
Ku segera beranjak ke ranjang tidur ku dengan ku tutup muka ku dengan selimut ku dengar suara samar samar ibu sedang menangis .
Sebelumnya selama aku hidup aku tidak pernah melihat nya menangis ,aku sungguh malu pada diri ku sendiri yang sudah melukai hati seorang wanita yang sudah mengandung ku selama 9 bulan , ku lihat ibu sedang berdoa sambil meneteskan air mata . mungkin dia sama dengan ku tidak kuat dengan kehidupan ku yang jauh sangat berbeda dengan dulu
*** *** ***
Pagi pagi sekali aku bangun tidur ku berniat untuk berjualan pecel hari ini ku beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi umum yang ada di lantai bawah

Selesai mandi , kulihat ibu sudah siap siap berjualan dengan membawa semua dagangan nya
“ bu , hari ini biar farrah aja ya yang jualan ?” ucap ku
“ kamu tidak salah nak? Kalau kamu ntar kecapean gimana ? sudah ibu saja ibu kuat kok”
“ tidak nu, lihat ibu sekarang luka ibu itu belum kering ,farrah mohon hari ini saja farrah diziinin buat bantu ibu ya “
“ baiklah tapi dengan syarat ibu juga menemani kamu berjualan “
Ku anggukan kepala dengan tanda aku setuju dengan syaratnya ibu.
Disepanjang jalan aku menyodorkan pecel kepada pejalan kaki yang melintas,tapi tak kunjung ada yang membeli.
Ternyata berjualan seperti ini susah sekali tidak seperti yang aku kira selama ini

Kulihat ada seorang pemuda sedang duduk dibawah pohon , dengan sigap ku hampiri dan ku promosikan pecel buatan ibu ku
“ mas , mau beli pecel gak mas? Ini enak loh ! buatan ibu ku dijamin halal dan bkin ketagihan “
“yaudah deh mb saya beli sat…uu”

Pemuda tsb pun menunjukan wajah nya oalah ternyata dia Chandra seorang pria yang selama ini aku idam idam kan, dengan rasa malu dan canggung aku melanjutkan menawarkan pecel ke Chandra
“eh Chandra kan? Jadi beli gak nih ? ini pecel buatan ibu aku loh , beli dong yayya “ dengan muka melas mohon dan malu ku berhadapan dengan nya
“ loh far? Kok kamu jualan pecel?yaudah deh aku beli 10 kebetulan keluarga ku suka sekali dengan pecel “

Farrah menge;uarkan uang selembar 100 ribu rupiah
“ baiklah ,ini pecel nya. Aduh uang nya besar sekali , belum ada kembalian nya , tunggu kah sebentar ya aku ingin menukarkan uang dulu ke orang lain “

Tibatiba saja tangan ku dipegang erat oleh Chandra
“ tidak usah itu buat mu saja , sungguh aku salut dengan mu far !” ucap nya seraya memuji ku
“ makasih banyak Chandra , maaf ya chan tidak bisa menemai mu aku ingin berjualan dulu “
Ku lihat ibu ku tertawa bahagia dengan sikap ku yang berubah ini dan sesekali ia meneteskan air mata bahagia , dan aku baru menyadari ini adalah hidup . jalani lah semua dengan tegar dan senyuman dan yakinlah bahwa tuhan tidak akan memeberikan cobaan yang melampaui batas kemampuan umatnya 
Sejak kejadian itu aku bertekad untuk merubah sikap ku lebih memandang masa depan dan tidak untuk menengok ke masa lau, karena masa lalu adalah pembelajaran kita untuk menggapai masa depan yang lebih cerah..
Dan mulai sekarang aku berjanji akan terus menjaga ibu ku , sampai mata ini tertutup karena hal yang paling istimewa bagi ku adalah mempunyai ibu yang sesempurna ibu ku :*
You’re my everythings mom , I love you so much mom

sumber:  http://www.lokerseni.web.id/2013/04/aku-mencintaimu-ibu-cerpen-ibu.html#ixzz2g0Ju0Lyu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar